Laman

dalil mantan kyai nu bisa dipatahkan oleh antie wahabiy

salah satu pengikut mahrus ali mantan kyai nu tidak bisa menjawab pertanyaan lawan debatnya (antie wahabiy)
waktu berdebat di facebook
perdebatan mereka diantaranya sebagai berikut:

BUAT ANTIE WAHABIY DAN SEMUA GOLONGANNYA YANG SEMOGA SEGERA DIBERI HIDAYAH OLEH ALLAH TA'ALA

Apakah anda mengira, memperingatkan ummat dari bid’ah itu demi kepentingan sebuah organisasi?
Apakah anda mengira, memperingatkan ummat tentang bahaya bid’ah itu demi kepentingan sebuah partai politik?
Apakah anda mengira, memperingatkan ummat tentang amalan-amalan bid’ah itu demi mendapatkan secuil harta dunia?
Apakah anda mengira, memperingatkan ummat tentang jeleknya bid’ah itu demi mempertahankan tradisi nenek moyang?
Apakah anda mengira, memperingatkan ummat tentang kerugian pelaku bid’ah itu agar dikenal sebagai orang alim yang paling pandai?
Apakah anda mengira, memperingatkan ummat agar meninggalkan bid’ah itu demi membela tokoh Fulan dan Allan?
Demi Allah, sama sekali tidak. Bahkan nyatanya para pelaris kebid’ahan lah yang memiliki tendensi-tendensi demikian. Dan sungguh, kita hendaknya enggan dan takut berbuat bid’ah karena takut kepada Allah Ta’ala.
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah Ta’ala menyatakan bahwa ajaran Islam sudah sempurna, tidak butuh penambahan. Membuat amalan-amalan ibadah baru sama saja dengan memberikan ‘catatan kaki’ pada firman Allah Ta’ala:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Maidah: 3)
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah Ta’ala melarang kita berselisih ketika Qur’an dan sunnah sudah sangat jelas dalam menjelaskan ajaran agama ini secara sempurna, dari masalah tauhid hingga adab buang air besar, sama sekali tidak perlu penambahan lagi. Allah Ta’ala berfirman:
وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat” (QS. Al Imran: 105)
Ash Shabuni berkata: “Maksud ayat ini adalah, janganlah berlaku seperti orang Yahudi dan Nasrani yang mereka berpecah-belah dalam masalah agama karena mengikuti hawa nafsu mereka padahal ayat-ayat yang datang kepada mereka sudah sangat jelas” (Shafwatut Tafasir, 202).
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah Ta’ala mengancam orang-orang yang menyelisihi perintah-Nya dan sunnah Nabi-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Allah itu takut akan ditimpa fitnah (cobaan) atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nuur: 63)
Ketika Imam Malik ditanya tentang orang yang merasa bahwa ber-ihram sebelum miqat itu lebih bagus, padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah mensyari’atkan bahwa ihram dimulai dari miqat, maka Imam Malik pun berkata: “Ini menyelisihi perintah Allah dan Rasul-Nya, dan aku khawatir orang itu akan tertimpa fitnah di dunia dan adzab yang pedih sebagaimana dalam ayat.. (beliau menyebutkan ayat di atas)” (Al I’tisham, 174). Menjelaskan perkataan Imam Malik ini, Asy Syathibi berkata: “Fitnah yang dimaksud Imam Malik dalam menafsirkan ayat ini berhubungan dengan kebiasaan dan kaidah ahlul bid’ah, yaitu karena mengedepankan akal, mereka tidak menjadikan firman Allah dan sunnah Rasulullah sebagai petunjuk bagi mereka” (Al I’tisham, 174).
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mengikuti tuntunan Rasul-Nya. Allah Ta’ala pun mengancam orang yang menyelisihi tuntunan Rasul-Nya dengan siksaan yang keras. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang datang dari Rasulullah, maka ambilah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” (QS. Al Hasyr: 7)
Dan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang berbuat bid’ah. Tidak anda takut terhadap siksaan Allah yang keras karena melakukan yang dilarang Rasulullah?
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah mengancam neraka bagi hamba-Nya yang mengambil cara beragama bukan dari Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (QS. An Nisa: 115)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Maksud ayat ini, barang siapa yang menjalani cara beragama yang bukan berasal dari Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam maka ia telah menempatkan dirinya di suatu irisan (syiqq), sedangkan syariat Islam di irisan yang lain. Itu ia lakukan setelah kebenaran telah jelas baginya” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 2/412)
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah mencela orang yang membuat-buat syari’at baru yang dalam agama dan menyebut orang-orang yang mengajarkan syari’at baru, lalu ditaati, sebagai sesembahan selain Allah. Sebagaimana perbuatan orang-orang musyrik. Allah Ta’ala berfirman:
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan ajaran agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih” (QS. Asy Syura: 21)
Ibnu Katsir berkata: “Mereka (orang-orang musyrik) tidak mengikuti apa yang telah disyariatkan Allah melalui agama Allah yang lurus ini. Bahkan mereka mengikuti syariat dari setan-setan yang berupa jin dan manusia. Mereka mengharamkan apa yang diharamkan oleh setan tersebut, yaitu bahiirah, saaibah, washilah dan haam. Mereka menghalalkan bangkai, darah dan judi, dan kesesatan serta kebatilan yang lain. Semua itu dibuat-buat secara bodoh oleh mereka, yaitu berupa penghalalan (yg haram), pengharaman (yang halal), ibadah-ibadah yang batil dan perkatan-perkataan yang rusak” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7/198)
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah telah mencap sesat orang-orang yang ketika tuntunan Islam sudah ada, mereka malah mempunyai pilihan lain. Bisa jadi pilihan lain ini datang dari ustadz-nya, kiai-nya, syaikh-nya, dari akalnya, atau dari yang lain. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, mereka memiliki pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab: 36)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata: “Tidak layak bagi seorang mu’min dan mu’minah, jika Allah sudah menetapkan sesuatu dengan tegas, lalu ia memiliki pilihan yang lain. Yaitu pilihan untuk melakukannya atau tidak, padahal ia sadar secara pasti bahwa Rasulullah itu lebih pantas diikuti dari pada dirinya. Maka hendaknya janganlah menjadikan hawa nafsu sebagai penghalang antara dirinya dengan Allah dan Rasul-Nya” (Taisiir Kariimirrahman, 665)
Apakah anda tidak takut berbuat bid’ah? Padahal Allah mengabarkan ada sebagian hamba-Nya yang berbuat kesesatan namun mereka merasa itu amalan kebaikan. Dan demikianlah bid’ah, tidak ada satupun pelaku bid’ah kecuali ia merasa amalan bid’ahnya itu adalah kebaikan. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi: 103-104)
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan berasal dari urusan (agama) kami, maka amalan itu tertolak” (Muttafaq ‘alaihi)
Sahabat Nabi, Abdullah bin Umar Radhiallahu’anhu berkata:
كُلَّ بٍدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَة
“Setiap bid’ah itu sesat walaupun orang-orang menganggapnya baik” (Shahih, sebagaimana penilaian Al Albani dalam takhrij kitab Ishlaahul Masajid hal 13 milik Syaikh Jamaluddin Al Qashimi)
Tidakkah anda takut amalan-amalan yang anda anggap baik, padahal tidak ada tuntunannya dalam agama, kemudian anda mengamalkannya sampai berpeluh-peluh, ternyata hanya sia-sia belaka di hadapan Allah ? Oleh karena itu saudaraku, takutlah kepada Allah dan jauhi perbuatan bid’ah.
Penulis: Yulian Purnama
Artikel www dot muslim dot or dot id
Komentarku ( Mahrus ali )
Bahkan pelaku bid`ah bisa terjun kepada syirik , tauhidnya hilang dan kebanyakan begitu . Apalagi bila membuat kebid`ahan dalam ibadah , lihat ayat sbb :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
18.110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".Kahfi 110
Dalam ayat itu , Allah juga melarang syirik dalam beribadah, artinya ibadah itu harus ada perintahnya dari Allah , dalil dari ayat atau tuntunan Nabi SAW . Bila ber ibadah tanpa dalil ayat atau hadis , tapi sekedar karangan ulama saja atau orang awam , maka tidak diperkenankan , termasuk sesat dan menyesatkan anda dan orang lain .

Bahkan juga tidak boleh syirik dalam hal hukum . Ya`ni , jangan sampai menggunakan hukum manusia . Allah berfirman :
وَهُوَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي اْلأُولَى وَالْآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan milikNya segala hukum dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Juga tidak boleh berpendapat dalam hal agama tapi simpan pendapatmu dan kedepankan dalil. Dan ia termasuk kedustaan atas nama Allah . Allah berfirman :
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيل لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
Seandainya dia (Muhammad) berkata bohong atas (nama) Kami, Niscaya Kami pegang dia dengan tangan kanan. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Tidak seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.[1]
Bila anda mengatakan sunah , maka harus berdasarkan dalil. Anda mengatakan sampai pahala bacaan kepada mayatpun harus berlandaskan dalil. Jadi pendapat pribadi jangan di campur ke dalam agama , nantinya akan rancu dan termasuk iftira` atau bikin kedustaan pada Allah .
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.

Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · Bagikan


Ahlu Sunny menyukai ini.


Antie Wahabiy tulisan yg hnya hasil copas,gak bermutu banget,mmngnya yg mau dibhs apanya?ini terllu brteletele
3 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy loh ya jelas masalah bid'ah yg ente lakukan dngan senang hati.
3 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy ya seperti jawabanku yg kemaren,bid'ah yg ente bahas itu salah,soalnya ente mengambil dan memahami bid'ah hanya dari segi arti,jadinya ente yg terbawaa dalam arus kesesatan
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy dalam arti yg mana?ente lagi lagi mau mengandalkan ushul yg hanya hasil rekayasa?
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy rekayasa?rekayasa itu hanya buatan semata kan?
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy ya,dan itu menyalahi ketentuan islam,dalam islam bukankah sudah jelas?seperti sabda nabi dan firman allah:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kus...Lihat Selengkapnya
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy menurut ente ilmu ushul itu bid'ah karna rasulullah saw tidak mengajarkan ilmu ushul begitu?
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy ente terlalu jauh membahas ini,ente berbelit belit,ente sengaja mencari dan mendesak agar ane salah,tapi oke ente akan ane layani
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy jawab dulu pertanyaan ane,ente yg berbelit belit,apa menurut ente ushul itu bid'ah?
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy secara muthlak tidak,tapi kalau itu berlawanan dengan alqur'an ataupun alhadits maka seharusnya ilmu ushul itu dikesampingkan,karna pegangan kita adalah alqur'an dan alhadits
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy ilmu ushul itu tidak akan berlawanan karna dengan ilmu ushul itu kita bisa mengetahuai atau setidak mendekati mafhum yg ada pada firman allah ataupun hadits rasul,makanya ente janagan hanya mencoba memahami alqur'an ataupun hadits hanya dengan artinya saja
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy alasan yg bagus namun nyatanya ente dan golongan ente sendiri sebenarnya bukan mencoba memahami alqur'an dan hadits tapi mengupayakan alqur'an dan hadits sejalan dengan kemauan ente dan golongan ente
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy itu pendapat ente karna ente terlanjur benci dengan kaum aswaja,biar kita tidak kemana mana coba terangkan pd ane ketidak sesuaian ushul dengan alqur'an?
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy ente terlalu berbelit belit.contohnya tidak usah repot,ente laksakan ayat dan hadits diatas,jangan ente bawa dengan hawanafsu dengan dalil dalil ushul
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy oke.kita langsung bahas dalil ente yang pertama: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Maidah: 3)
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy maksudnya?
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy ayat diatas itu bukankah sudah jelas,dan menurut ente kita harus mengikuti alqur'an dan hadits secara muthlak,tapi kalau memang benar begitu,kenapa enteh dan kaum wahabi membuat sekolah dan kaum wahabi juga membuat kitab bahkan merubah kitab2 sunni kedalam versi wahabi?
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy mana buktinya kami merubah kitab kitab sunni kedalam versi wahabi,dan kalaupun itu ada,bisa saja itu hasil rekayasa golongan sunni sendiri
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy ya udah jawab saja dulu kenapa kaum wahabi masih membuat kitab dan madrasah,gitu aja repot?!
2 jam yang lalu · Suka

Ahmad Salafiy kami hanya sekedar meneruskan dan menyempurnakan apa yg diajarkan rasulullah saw
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy meneruskan dan menyempurnakan?bukankah ayat diatas sudah jelas,bahwa agama islam sudah sempurna,berarti ente dan kaum ente berbuat bid'ah,ente harus sadar itu.
2 jam yang lalu · Tidak Suka · 1

Antie Wahabiy meneruskan dan menyempurnakan?bukankah ayat diatas sudah jelas,bahwa agama islam sudah sempurna,berarti ente dan kaum ente berbuat bid'ah,ente harus sadar itu.
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy leh ayo jawab?!bingung ya??!!!!!!tanya sono mah mahrus ali disini antie wahabiy siap hadi semua hujjah kalian!!!!!!!!!!!!jawaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
2 jam yang lalu · Suka

Antie Wahabiy masih belum dijawab juga!!!ngacir kmn ente fiy?
54 menit yang lalu · Suka

18 komentar:

  1. Percuma lu buat postingan sebanyak ini, yang jelas Allah bakalan murka kepadamu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. allah tidak akan membela manusia yg menghina dan tidak mencintai rasulullah saw.
      anda tidak usah banyak ngomong,pakek saja dalil al qur'an dan hadits untuk memotong perkataan saya KALAU ANDA MEMANG ORANG YG BENAR.
      KALAU ANDA MASIH PUNYA MALU SEGERALAH LAKUKAN ITU

      Hapus
  2. Itulah dosa besar logika penalaran wahabi ketika mengatakan harus berpegang pada al-Qur'an dan al-Hadis, ternyata dalam memahami qur'an dan hadis hanya sekedar tekstual, tanpa memperhatikan disiplin ilmu lainnya, seperti asbab al-nuzul, ushul fiqh dan ulum al-Qur'an dll. Secara realistis, bid'ah akan terjadi sesuai ruang dan waktu...(Tidak semua yang dilakukan rasul saw. dapat diterapkan untuk sekarang, misalnya sabda rasul tentang mengajarkan anak untuk memanah. Klo jaman sekarang kita tetap memanah....wah bisa-bisa kita mati sia-sia, karena sekarang sudah jamannya pakai bom). Mencermati hadis itu...masihkah kita harus menggunakan panah dan kuda dalam berperang, dengan membidahkan menggunakan bom dan pistol untuk berperang??

    BalasHapus
    Balasan
    1. PERKATAAN ANDA SANGAT BENAR MAS.
      herannya kenapa orang wahabi selalu ngotot dengan argumen yg jelas2 tidak sesuai itu.
      terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
    2. Mantan Santri NU26 Juni 2013 pukul 03.03

      Pikiran Anda sangat bodoh sekali. aku maklum kalau anda tidak suka dengan al-Qur'an dan Sunnah. karena doktrin anda memnag seperti Itu

      Ini Doktrin NU "Tidak diperbolehkan mengambil Hukum dari Al-qur'an dan Hadits. karena Al-qur'an dan Hadits banyak Racunnya. mengambil Hukum cukup hanya dari kitab Piqih (mungkin Kitab Piqih Imam Syafi'i) tapi kenyataannya Pendapat Imam Syafi'ipun banyak yang dilanggar.

      Sungguh menyedihkan Antek yahudi Ini.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Perdebatan ini tidak akan menghasilkan apapun, percuma buang-buang energi. Saya ingin tanya apakah jika dalam perdebatan ini orang yang anda sebut wahabi bisa mengalahkan anda kemudian anda akan mengikuti pemahaman wahabi atau sebaliknya ketika anda menang apakah orang wahabi akan mengikuti anda? Saya yakin jawabannya adalah "tidak" kecuali bagi orang yang ragu. Sesungguhnya perdebatan ini hanya untuk memuaskan hawa nafsu kalian saja. Itulah alasan ustadz2 wahabi tidak mau berdebat. Yang jelas rosululloh saw mengatakan semua bid'ah adalah sesat kemudian orang-orang seperti anda mengatakan ooo tidak bid'ah itu ada yang sesat dan ada yang baik. Ucapan siapa yang lebih pantas untuk di ikuti?

      Hapus
  4. Membuat sekolah, madrasaah, memanah adalah keduniaan, bukan ubudiyah masakan ente nggak tahu, alangkah begonya kalian ini

    BalasHapus
  5. Alangkah rancunya pemikiran kalian, lebih baik ditutup saja blog ini artikelnya mengandungSPAM dan caci maki tak baik, dan ahlaknya rusak

    BalasHapus
  6. Kalau nggak mau dikomentari tutup saja blog ini , dhasar ahlul bid ah yg dholalah

    BalasHapus
  7. ga' usah dilayani uzt.
    org.2 bahlul , hanya menyeret ke debat kusir semata alias
    BTI (Bicara Tanpa Ilmu / Beribadah Tanpa Ilmu/ Beramal Tanpa Ilmu

    BalasHapus
  8. Satu hal, yang ketinggalan.
    Menurut Al-Quran dan Hadits MENURUT PEMAHAMAN PARA SAHABAT.
    jadi bukan hanya menurut al-quran dan hadits saja.

    dan untuk memahmi alquran dan hadits, itu pada dasarnya mudah karena Allah menurunkan alquran dalam berbahasa arab supaya mudah difahami, dan karena alasan itu pulalah Allah menurunkan alquran berbahasa arab.

    karena kemudahan inilah maka pada umumnya manusia yang berakal bersih fitrahnya (dari syubhat, hawa nafsu, dan penyakit penyimpangan2 lainnya) akan mudah memahami alquran sekalipun hanya orang awam, NAMUN ada beberapa ayat alquran yang memerlukan penafsiran/penjabaran lebih dari ayat2 yang jelas. nah untuk menafsirkan ayat mutasyabihat ini tidak boleh dengan akal sendiri, tapi harus merujuk (melihat) pendapat2 ulama SALAF (Ibnu Katsir, Baghawi, Ibnu Mas'ud, dll). begitu juga kalo ngambil dalil hadits, jangan hanya asal berbahasa arab trus ada rawinya lantas hadits tersebut di pake, sudah seharusnya wara' dalam menggunakan hadits, yaitu hanya hadits2 yang berstatus shahih (minimal hasan).

    dan jangan meninggalkan dakwah tauhid sebagaimana para nabi dan rosul memulai dakwah mereka dengannya (tauhid).

    --- kalo boleh saya menjelaskan ---

    bid'ah yang dimaksud adalah dalam perkara AGAMA (dunia mah terserah)

    kalo bom itu bid'ah secara bahasa (BENAR) tapi itu bukan yang dilarang, karena rosulullah jelas sabdanya "barang siapa yang beramal dengan amalan bukan dari kami, maka tertolak" (Mutaffaqun 'alaih)

    kenapa madrasah bukan merupakan bid'ah? (sebagaimana yang di debat diatas)

    YA KARENA rasoulullah sendiri punya madrasah (walau tidak secanggih sekarang) jaman dulu cuman majlis yang isinya pengajaran ilmu (apa bedanya dengan sekarangkan?) jadi ya itu bukan bid'ah.

    kalo masalah buku, ini juga bukan bid'ah. alquran saja dibukukan (nama lain alquran adalah al-kitab) ingat kitab itu dalam bahasa arab artinya "buku". saya pikir ndak perlu dijelaskan lagi masalah ini.

    jadi yang dianggap bid'ah oleh para ulama itu bukan bid'ah dalam segi BAHASA lho ya.

    ya mungkin sekian , mudah2an bisa mencerahkan.
    wallahu'alam

    BalasHapus
  9. kayaknya postinganya mengada2, mungkin rekayasa, salafiyin tidak akan pernah memasang foto siapapun dlm profilnya an tidak akan meladeni debat, benar2 hawa nafsu dari kebencian menjauhkanya dr kebenaran,

    BalasHapus
  10. kayaknya postinganya mengada2, mungkin rekayasa, salafiyin tidak akan pernah memasang foto siapapun dlm profilnya an tidak akan meladeni debat, benar2 hawa nafsu dari kebencian menjauhkanya dr kebenaran,

    BalasHapus
  11. kayaknya postinganya mengada2, mungkin rekayasa, salafiyin tidak akan pernah memasang foto siapapun dlm profilnya an tidak akan meladeni debat, benar2 hawa nafsu dari kebencian menjauhkanya dr kebenaran,

    BalasHapus
  12. semua pada ribut padahal sudah jelas dalam surat Al - Kafiruun, ga perlu ngeributun. blum tentu kalian ntar mati sbgai muslim dan masuk surga bertemu rosul. keributan d atas orang kafir tepuk tangan.

    BalasHapus
  13. Ya,,lagi2 dengan istilah "pembenaran" mereka mencari alasan menurut akal mereka,,adapun para salafy jika mereka berbuat demikian karena menurut pendapat saya karena mereka berhati-hati dalam pengamalan saja,,selanjutnya terserah masing2 individu saja,,,

    BalasHapus

Assalamualaikum.warohmatullahi wabarokatuh
Komentar Anda Akan Saya Moderasi dulu karna banyak komentar yang berbau SARA dan SPAM.
Dan Mohon Maaf Apabila tidak semua komentar saya tanggapi dan lama tidak di terbitkan,karna saya jarang buka blog ini.
Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini terima kasih sudah berkunjung dan menyempatkan berkomentar.Wa'ssalamualaikum.warohmatullahi wabarokatuh